- zona inti (12.00 Ha)
- zona rimba (5.537 Ha)
- zona pemanfaatan intensif (800 Ha)
- zona pemanfaatan khusus (5.780 Ha)
- zona rehabilitasi (783 Ha)
Mengenai mahluk hidup yang mendiami taman nasional ini, ada sekitar 444 jenis tumbuhan dan di antaranya merupakan tumbuhan asli yang khas dan mampu
beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering, seperti Widoro bukol, Mimba , dan Pilang. Dan 26 jenis mamalia dan 155 jenis burung, seperti Banteng Jawa, Kerbau liar, rusa, macan tutul, burung merak, ayam hutan merah, bangau tong-tong, dan lainnya.
Tetapi yang menjadi ciri khas dari taman nasional ini adalah Banteng Jawanya.
Pos-pos pengamatan yang ada di Taman Nasional Baluran :
- Batangan.
Di sini terdapat peninggalan sejarah berupa goa Jepang, makam
putra Maulana Malik Ibrahim, atraksi
tarian burung merak pada musim kawin (antara bulan
Oktober/November) dan berkemah. Fasilitas yang ada di sini antara lain
pusat informasi dan bumi perkemahan.
- Bekol
dan Semiang. Di sini terdapat fasilitas pengamatan satwa seperti ayam
hutan, merak, rusa, kijang, banteng, kerbau liar, dan burung.
Fasilitas yang adadi sini antara lain wisma peneliti, wisma tamu, dan
menara pandang.
- Bama,
Balanan, dan Bilik. Di sini merupakan lokasi wisata bahari, lokasi
memancing, menyelam/snorkeling, dan atraksi perkelahian antar rusa jantan (pada
bulan Juli/Agustus) dan atraksi kawanan kera abu-abu yang
memancing kepiting/rajungan dengan ekornya pada saat air laut surut.
- Manting,
dan Air Kacip. Di sini terdapat sumber air yang tidak pernah kering
sepanjang tahun, dan merupakan habitat macan
tutul.
- Popongan,
Sejile, Sirontoh, Kalitopo. Di sini terdapat fasilitas untuk naik sampan
di laut yang tenang, melihat berbagai jenis ikan hias, dan lokasi
pengamatan burung migran.
- Curah
Tangis. Di sini terdapat fasilitas untuk kegiatan panjat tebing dengan
tinggi 10-30 meter, dan kemiringan sampai 85%.
No comments:
Post a Comment