INDONESIA

INDONESIA

Breaking News

Saturday, May 18, 2013

Gondang Winangoen, Pabrik dan juga Museum Gula

Kali ini saya akan memberi informasi tempat menarik Indonesia lainnya, tepatnya di Kabupaten Klaten, tempat kelahiran, dan saya dibesarkan sampai sekarang masih disini untuk sekolah di SMA, "Gondang Winangoen"

Dari berbagai banyak PG yang ada di Indonesia, hanya Klaten saja yang memiliki Museum Gula. Museum Gula ini terletak di lingkungan kompleks Pabrik Gula Gondang Baru Klaten, termasuk dalam wilayah Desa Gondang Baru, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Pabrik yang berusia lebih dari 100 tahun ini memiliki banyak keunikan yang tidak dimiliki oleh pabrik gula lainnya. Mulai dari museum gula satu – satunya yang ada di Asia Tenggara, green park, bahkan ada juga kereta uap yang dapat membawa kita berkeliling pabrik dan melewati tebu yang sudah siap untuk diproses.


Sejarah


Letak museum sangat strategis karena berada persis tepi jalan utama/ jalan raya yang menghubungkan kota Yogyakarta dengan Kota Solo.

Pabrik Gula Gondang Winangoen berdiri sejak awal abad ke 19 atau pada tahun 1860. Dahulu pabrik gula ini operasinya kurang lebih lima daerah perkebunan seperti Ceper, Krapyak, Ketandan, dan sebagainya. Seiring dengan permintaan dan pertambahan dari kapasitas produksi, maka pabrik gula ini berkembang. Semula pada tahun 1871 luas dari lahan perkebunan sekitar 207,2 hektar. Tetapi dengan meningkatnya permintaan gula bertamabah maka pada tahun 1919 perkebunannya diperluas hingga menjadi 852,2 hektar. Pabrik gula Gondang Winangoen ini mencapai masa kemajuan pada tahun 1889 hingga tahun 1925. Pada tahun 1930 mengalami kemacetan dalam produksinya sehingga untuk sementara berhenti dalam memproduksi gula. Setelah lima tahun kemudian pabrik gula ini mulai beroperasi lagi. Pabrik Gondang Winangoen yang sudah memproduksi gula lagi, tetapi karena suatu hal pabrik ini mulai vakum lagi selama dua tahun yaitu selama tahun 1946 sampai dengan 1948.

Pendirian Museum Gula Jawa Tengah dilandasi, pertimbangan bahwa perkembangan industri sebagai data untuk pengembangan lebih lanjut. Gagasan pertama dimulculkan oleh Gubernur Propinsi Jawa Tengah yang kala itu dijabat oleh Bapak Soepardjo Roestam dengan dukungan penuh dari Bapak Ir. Waryatno, direktur utama PTP. XV – XVI (persero).
Peresmian berdirinya museum dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 1986, bertepatan dengan diadakannya Kongres Internasional Soceity of Sugar Cane Technologist (ISSCT) di Pasuruan Jawa Timur yang dihadiri para ahli gula seluruh dunia. Museum Gula Jawa Tengan menempati sebuah bangunan lama, yaitu bangunan bekas tempat tinggal yang bergaya arsitektur klasik Eropa.
Bangunan museum  terdiri dari ruang pameran tetap, perpustakaan, lavotary, dan musholla, seta dilengkapi dengan ruang auditorium seluas 753 meter persegi. Status penyelenggaraan museum dilaksanakan oleh PTP. XV – XVI (Persero)yang berkedudukan di Surakarta dan dikelola oleh Pabrik Gula Gondang Baru Klaten.


Setiap hari PG Gondang Baru menghasilkan kurang lebih 2000 karung dengan berat masing – masing karung 50 kg. Penggilingan tebu dilakukan 24 jam nonstop selama 4 bulan, ini disebabkan waktu tumbuh tanaman tebu sekitar 7 – 9 bulan sehingga penggilingan dilakukan semaksimal mungkin.
Beralih ke museum gulanya yang merupakan salah satu dari museum gula yang hanya ada 2 di dunia (satunya lagi berada di Swiss). Di museum ini kita dapat melihat peta yang menunjukkan lokasi pabrik gula di Jawa Tengah yang masih berjalan sampai sekarang ini. Lalu kita dapat melihat alat dan mesin yang digunakan dalam pembuatan gula, jenis – jenis tebu, hama tebu, penyakit tebu, sampai alat perkantoran seperti mesin ketik.

Salah satu hal yang menjadi kebanggaan warga Klaten

Baca juga : Klaten; Antara Jogja-Solo yang Kadang Terlupa





No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Designed By Published.. Blogger Templates