INDONESIA

INDONESIA

Breaking News

Saturday, May 18, 2013

Pantai Seger "Pantai Putri Nyale"

Pantai Seger, pantai pasir putih yang terletak kira-kira 65 kilometer dari Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Tepatnya di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.Untuk menuju ke pantai ini mungkin sedikit susah karena tempatnya jauh dari jalan utama. Tapi semua itu tidak ada apanya dibanding keindahan yang ditawarkan Pantai Seger. Pantai ini tidak terlalu ramai hanya beberapa turis asing yang datang untuk berselancar di pantai ini, mungkin karena Pantai Seger tidak sepopuler tetangganya yaitu Pantai Kuta.


Pantai Seger juga sering disebut Pantai Putri Nyale, kenapa....? hal ini berhubungan tentang mitos yang berkembang di masyarakattentang Legenda Putri Nyale. Diceritakan, dulu di selatan Pulau Lombok terdapat sebuah kerajaan yang dirajai oleh seorang raja yang arif dan bijaksana, ia memiliki seorang putri yang bernama Purti Mandalika. Ketika menginjak dewasa ia tumbuh menjadi seorang putri yang cantik jelita dan terkenal sopan dan ramah. Kecantikan Putri Mandalika membuat pangeran-pangeran dari kerajaan tetangga ingin mempersuntingnya, mereka saling berlomba untuk mendapatkannya dan bahkan memberikan ancaman jika Putri Mandalika tidak mau menerima lamaran mereka, Putri Mandalika menyadari bahwa ia tidak bisa memilih salah satu diantara mereka karena jika itu terjadi maka akan ada perang dan permusuhan diantara mereka. maka itu ia bersemedi dan lalu menyuruh para pangeran untuk berkumpul di pantai pada tanggal 20 bulan sepuluh (Bulan Sasak)pada pagi-pagi buta. Sang putri berdiri membelakangi pantai di atas seonggok batu dan mengatakan keputusannya, bersamaan dengan berakhirnya kata-kata yang ia lontarkan ia lalu menceburkan diri ke dalam laut yang langsung di telan gelombang disertai dengan angin kencang, kilat dan petir yang menggelegar. Pada saat rakyat mencarinya munculah binatang kecil berbentuk cacing laut dan menganggapnya sebagai jelmaan Putri Mandalika.

Lalu, apakah Nyale sebenarnya ? 



Para ahli biologi menyebut nyale sebagai jenis cacing laut (anelida polycaetae) atau cacing kelabang yang tergolong bangsa anelida tetapi bukan termasuk jenis anthropoda (binatang beruas). Di Lombok Nyale ditangkap tanggal 20 bulan kesepuluh dan awal tahun Sasak yang ditandai dengan terbitnya bintang Rowot di mana bulan kesatu menurut Suku Sasak dimulai tanggal 25 Mei dan umur setiap bulan dihitung 30 hari. Bila dibanding dengan tahun Masehi perbedaannya siklusnya sedikit dan bulan kesepuluh dan kesebelas jatuh bulan Februari dan Maret. Pada tanggal-tanggal itu para masyarakat berkumpul untuk mencari Nyale, kegiatan ini disebut sebagai festifal Bau Nyale, Festival ini diadakan tepat di 16 titik pantai Selatan Lombok Tengah yang memanjang sejauh puluhan kilometer dari arah Timur hingga barat seperti di Pantai Kaliantan, Pantai Kuta atau Pantai Selong Belanak. Namun biasanya Pantai Seger di Desa Kuta, Kecamatan Pujut Lombok Tengah yang biasanya menjadi lokasi festival tahunan ini. Cacing yang ditangkap ini, nantinya akan dikonsumsi warga dengan dimasak dan dimakan bersama-sama. Menurut ahli, Nyale atau cacing yang ditangkap sangat baik untuk dikonsumsi karena kaya akan protein.


Sebelum perayaan inti dari Festival Bau Nyale dimulai, biasanya digelar beberapa kesenian dan acara tradisional seperti betandak (berbalas pantun), bejambik (pemberian cendera mata kepada kekasih) serta Belancaran (pesiar dengan perahu). Tak lupa dipertunjukan juga pementasan drama dari kisah Putri Mandalika.Festival Bau Nyale memang menarik banyak orang. Tidak hanya masyarakat Pulau Lombok, melainkan juga pengunjung yang ingin menyaksikan keunikan festival ini. Tidak hanya itu, pengunjung pun dapat berpartisipasi langsung dengan turut menangkap Nyale pada festival berlangsung. Festival ini juga menjadi sarana kebersamaan antara masyarakat Pulau Lombok maupun para pengunjung. Sebagai salah satu kekayaan seni budaya Indonesia, Festival Bau Nyale memang menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Pulau Lombok.


Kini peristiwa Nyale sudah menjadi ikon pariwisata tahunan Pemda NTB yang bisa mendatangkan devisa karena pengunjung bukan saja dari Lombok sendiri tetapi juga dari wilayah lain di luar NTB. Legenda Puteri Mandalika atau Putri Nyale terus dikenang dan dirayakan setiap tahun khususnya masyarakat Lombok Tengah.Tinggal Pemda NTB saja menangkap peluang ini dan menjadikan peristiwa
tahunan untuk menjaring pengunjung melalui promosi baik di dalam negeri atau luar negeri melalui internet, brosur wisata dan publikasi media nasional dan lokal.



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Designed By Published.. Blogger Templates