INDONESIA

INDONESIA

Breaking News

Saturday, February 6, 2016

Planet Bumi - Planet Biru

Pada awalnya manusia menganggap bahwa bumi ini mempunyai kedudukan yang istimewa di alam semesta ini, karena matahari terbit disebelah timur, pada tengah hari ada di atas kepala kita, dan tenggelam di  sebelah barat. Hal ini berarti matahari mengitari bumi sehingga timbul hipotesa geosentris dari Plolomeus.
Pandangan ini berubah setelah Copernicus dengan teori heliosentris mengemukakan bahwa bumi tidak memiliki kedudukan yang istimewa di alam ini. Bumi hanyalah salah satu planet, bersama dengan planet-planet yang lain bergerak mengelilingi matahari. Meskipun sejak abad ke-18, manusia sudah menyadari bahwa bumi ialah sebuah planet yang bergerak mengitari matahari, tetapi baru pada pertengahan abad ke-20 kesadaran itu muncul dengan kuat. Mengapa? Karena pada masa ini,penerbangan pesawat ke ruang angkasa makin maju. Gambar-gambar bumi yang dilihat dari angkasa hasil pemotretan pesawat-pesawat membuat kesadaran yang muncul semakin berkembang.
Dari perspektif keplanetan, Bumi adalah sebuah planet biru kecil yang dimandikan sebuah film dari awan putih dan air. Laut biru dan putaran awan putih mendominasi pemandangan dan menggarisbawahi pentingnya pergerakan air dalam sistem bumi. Besarnya kuantitas air berada dalam jumlah yang konstan, di lautan, di udara (dalam bentuk uap air yang tak kasab mata dan terkondensasi sebagai awan), dan di daratan. Dapat dilihat beberapa badai siklon berputar dalam ribuan kilometer persegi, memompa sejumlah air ke atmosfer. Ketika air ini menjadi hujan diatas daratan, maka akan mengalir kembali ke laut dalam sistem sungai besar yang mengikis dan memahat permukaan.
Bumi ada pada posisi yang tepat dari Matahari sehingga suhu yang ada membuat air ada baik dalam bentuk cairan, padatan, maupun dalam bentuk gas. Air dalm bentuk apapun itu merupakan bagian dari hidrosfer. Jika bumi berada pada jarak yang lebih dekat ke matahari, lautan kita bisa menguap; Jika berada pada jarak yang lebih jauh ke Matahari, maka lautan kita akan membeku. Demikian, ada banyak jumlah cairan air di bumi, lebih banyak dari apapun itu di bumi, yang membuat bumi istimewa dibanding planet-planet lain di Tata Surya. Dipanaskan oleh Matahari, air berpindah dalam siklus yang besar. Air menguap dari samudra yang luas ke atmosfer, menjadi hujan di daratan, dan terkumpul dalam sistem sungai, dan dengan pasti kembali lagi ke samudra. Hasilnya, permukaan bumi tetap nampak “muda”. Dinamisme ini sangat kontras dengan tubuh planet lain yang permukaannya didominasi oleh kawah-kawah yang dibentuk oleh hantaman meteorit-meteorit purba.

Kehadiran air dalam bentuk cair di permukaan bumi dengan sejarahnya yang panjang mengakibatkan adanya kehidupan untuk berevolusi. Kehidupan, seaneh dengan kelihatannya telah mengubah komposisi atmosfer bumi. Mekanismenya adalah; ketika fotosintesis oleh tumbuhan hijau akan mengubah sejumlah besar karbondioksida dari atmosfer. Sebagai hasil dari proses ini dihasilkan oksigen. Lagi, beberapa bentuk kehidupan laut mengubah karbondioksida di air laut menjadi cangkang, yang kemudian akan terjatuh ke dasar laut dan membentuk batu kapur.
Karakteristik lain dari bumi adalah dinamismenya, bagian dalam dan permukaannya secara berkelanjutan berubah sebagai hasil dari adanya panas di bagian dalamnya. Berbeda dengan planet lain yang hanya sedikit mengalami perubahan sejak pembentukannya karena mereka tidak lagi mempunyai panas di bagian dalamnya. Sebagian besar dari panas bumi berasal dari radioaktivitas alami. Peluruhan tiga unsur (Kalium, Uranium, Torium) merupakan sumber dasar dari panas tersebut. Ketika dimulai, panas tersebut mengalir ke permukaan dan hilang di luar angkasa. Sumber panas lainnya berasal dari warisan pembentukan planet. Panas terjadi di setiap planet oleh adanya meteorit jatuh yang tak terhingga untuk membentuk planet yang lebih besar lagi. Pembentukan panas ini mungkin telah melelehkan planet pada awalnya, termasuk bumi. Planet yang lebih besar mempunyai panas yang lebih besar dan mempertahankannya lebih lama dari planet-planet yang lebih kecil.

Panas bumi menciptakan pergerakan lambat didalam planet. Lapisan luarnya yang kaku (Litosfer) pecah menjadi bagian-bagian besar atau disebut lempeng yang bergerak. Selama milyaran tahun, lempengan yang bergerak tersebut telah menciptakan Samudra dan Benua. Pergerakan panas internal tersebut juga membentuk lapisan luar bumi yang padat. Menciptakan gempa bumi, barisan pegunungan, dan aktivitas vulkanis. Dengan kata lain, bumi merupakan planet yang dinamis, secara terus menerus berubah atas adanya panas internal dan sirkulasi air permukaannya. 

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Designed By Published.. Blogger Templates