Air terjun Madakaripura adalah sebuah air terjun yang
terletak di Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Air
terjun ini adalah salah satu air terjun di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger
Semeru. Air terjun setinggi 200 meter ini merupakan air terjun tertinggi di
Pulau Jawa dan tertinggi kedua di Indonesia. Air terjun Madakaripura berbentuk
ceruk yang dikelilingi bukit-bukit yang meneteskan air pada seluruh bidang
tebingnya seperti layaknya sedang hujan, 3 di antaranya bahkan mengucur deras
membentuk air terjun lagi.
Air Terjun Madakaripura ini dikelilingi oleh tebing-tebing
terjal yang membentuk ruangan dan berdiameter sekitar 25 meter. Berdiri di
dalam ruangan alam ini kita akan merasa seolah berada di dasar sebuah tabung,
dimana terdapat air terjun dengan ketinggian sekitar 100 meter, dengan limpahan
air yang jatuh dengan derasnya dari atas dan berubah menjadi selembut kapas ke
kolam berwarna kehijauan. Air yang jatuh di kolam ini menimbulkan bunyi yang
berirama, terkadang bunyi yang ditimbulkannya lebih keras dikarenakan air yang
jatuh lebih deras.
Keunikan dan kesejukan air terjun Madakaripura ini membuat
kita betah berlama-lama memandanginya. Tebing-tebing disekitar air terjun
terdapat beberapa goa, mirip dengan lokasi film-film silat dan memang cocok
untuk daerah pertapaan. Hanya terdengar suara air dan jauh dari kebisingan dan
polusi kendaraan kota.
Menyaksikan keindahan panorama serta mengabadikan momen
dengan kamera adalah cara terbaik untuk menikmati pesona Air Terjun
Madakaripura. Air terjun yang terus-menerus mengalirkan curah air bepadu indah
dengan lumut berkilauan akibat terkena sinar matahari. Tatkala Anda
menengadahkan kepala ke arah langit, Anda dapat meresapi pesona indah yang
dimilikinya.
Tempat Meditasi Terakhir Gajah Mada
Menurut kitab Negarakertagama, kawasan Madakaripura adalah
pemberian Raja Hayam Wuruk kepada Gadjah Mada. Saat memasuki lokasi air
terjun, terlihatlah patung mahapatih legendaris dari Kerajaan Majapahit
tersebut.
Masyarakat di sana menyebutkan bahwa Gadjah Mada
menjadikan Air Terjun Madakaripura sebagai tempat meditasi terakhirnya. Menurut
keyakinan Jawa kuno, di sinilah Gadjah Mada mencapai moksa, yaitu menghilang
dari muka bumi secara fisik dan spiritual. Tidak heran bila masih banyak orang
datang ke lokasi air terjun ini untuk bermeditasi atau bertirakat, khususnya
pada malam tangga 1 Syuro atau malam tahun baru penanggalan Jawa.
Perjalanan yang tak mudah
Perjalanan menuju Air Terjun Madakaripura dapat ditempuh
melalui jalur Surabaya. Tetapi agar lebih mudah, Anda sebaiknya menyewa mobil
di Malang atau Surabaya. Bila tidak ingin repot, Anda dapat mengambil paket
wisata ke Gunung Bromo yang juga memasukkan destinasi Air Terjun Madakaripura
di dalamnya.
Jalanan desa yang berkelok-kelok menjadi santapan perjalanan
ke Air Terjun Madakaripura. Persiapkan kondiso kendaraan anda, angin ban, juga
bensin. Sebab sepanjang trek tak akan kita temui bengkel, Tambal ban atau Pom
bensin. Hutan-hutan disekitar sini masih tergolong lebat, warna hijau seakan
mendominasi. Bahkan, masih terlihat sisi – sisa bekas penebangan hutan secara
liar oleh warga sekitar untuk dibuka menjadi lahan baru.
Setelah perjalanan, Sebuah gerbang retribusi akan menyambut
anda. Dari sini, jarak ke parkiran Air Terjun Madakaripura masih sekitar 300
meter. Saat tiba di lokasi air terjun Madakaripura kita akan bertemu dengan
warung kecil, pos penjaga dan toilet (bisa ganti baju), disitu terdapat pula
penyewaan payung bila kita tidak ingin terlalu basah kuyup. Air terjun ini
berawal dari air yang mengalir dari tebing memanjang dan membentuk tirai,
sehingga kita bisa berpayung ria berjalan di bawahnya.
No comments:
Post a Comment