Kali ini saya akan
memberi informasi tempat menarik Indonesia lainnya, tepatnya di Kabupaten
Klaten, tempat kelahiran, dan saya dibesarkan sampai sekarang masih disini
untuk sekolah di SMA, "Gondang Winangoen"
Dari berbagai banyak PG yang ada di Indonesia, hanya Klaten saja yang memiliki Museum Gula. Museum Gula ini terletak di lingkungan kompleks Pabrik Gula Gondang Baru Klaten, termasuk dalam wilayah Desa Gondang Baru, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Pabrik yang berusia lebih dari 100 tahun ini memiliki banyak keunikan yang tidak dimiliki oleh pabrik gula lainnya. Mulai dari museum gula satu – satunya yang ada di Asia Tenggara, green park, bahkan ada juga kereta uap yang dapat membawa kita berkeliling pabrik dan melewati tebu yang sudah siap untuk diproses.
Sejarah
Letak museum sangat
strategis karena berada persis tepi jalan utama/ jalan raya yang menghubungkan
kota Yogyakarta dengan Kota Solo.
Pabrik Gula Gondang
Winangoen berdiri sejak awal abad ke 19 atau pada tahun 1860. Dahulu pabrik
gula ini operasinya kurang lebih lima daerah perkebunan seperti Ceper, Krapyak,
Ketandan, dan sebagainya. Seiring dengan permintaan dan pertambahan dari kapasitas
produksi, maka pabrik gula ini berkembang. Semula pada tahun 1871 luas dari
lahan perkebunan sekitar 207,2 hektar. Tetapi dengan meningkatnya permintaan
gula bertamabah maka pada tahun 1919 perkebunannya diperluas hingga menjadi
852,2 hektar. Pabrik gula Gondang Winangoen ini mencapai masa kemajuan pada
tahun 1889 hingga tahun 1925. Pada tahun 1930 mengalami kemacetan dalam
produksinya sehingga untuk sementara berhenti dalam memproduksi gula. Setelah
lima tahun kemudian pabrik gula ini mulai beroperasi lagi. Pabrik Gondang
Winangoen yang sudah memproduksi gula lagi, tetapi karena suatu hal pabrik ini
mulai vakum lagi selama dua tahun yaitu selama tahun 1946 sampai dengan 1948.
Pendirian Museum
Gula Jawa Tengah dilandasi, pertimbangan bahwa perkembangan industri sebagai
data untuk pengembangan lebih lanjut. Gagasan pertama dimulculkan oleh Gubernur
Propinsi Jawa Tengah yang kala itu dijabat oleh Bapak Soepardjo Roestam dengan
dukungan penuh dari Bapak Ir. Waryatno, direktur utama PTP. XV – XVI (persero).
Peresmian berdirinya
museum dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 1986, bertepatan dengan diadakannya
Kongres Internasional Soceity of Sugar Cane Technologist (ISSCT) di Pasuruan
Jawa Timur yang dihadiri para ahli gula seluruh dunia. Museum Gula Jawa Tengan menempati
sebuah bangunan lama, yaitu bangunan bekas tempat tinggal yang bergaya
arsitektur klasik Eropa.
Bangunan museum terdiri dari ruang pameran tetap,
perpustakaan, lavotary, dan musholla, seta dilengkapi dengan ruang auditorium
seluas 753 meter persegi. Status penyelenggaraan museum dilaksanakan oleh PTP.
XV – XVI (Persero)yang berkedudukan di Surakarta dan dikelola oleh Pabrik Gula
Gondang Baru Klaten.
Setiap hari PG
Gondang Baru menghasilkan kurang lebih 2000 karung dengan berat masing – masing
karung 50 kg. Penggilingan tebu dilakukan 24 jam nonstop selama 4 bulan, ini
disebabkan waktu tumbuh tanaman tebu sekitar 7 – 9 bulan sehingga penggilingan
dilakukan semaksimal mungkin.
Beralih ke museum
gulanya yang merupakan salah satu dari museum gula yang hanya ada 2 di dunia
(satunya lagi berada di Swiss). Di museum ini kita dapat melihat peta yang
menunjukkan lokasi pabrik gula di Jawa Tengah yang masih berjalan sampai
sekarang ini. Lalu kita dapat melihat alat dan mesin yang digunakan dalam
pembuatan gula, jenis – jenis tebu, hama tebu, penyakit tebu, sampai alat
perkantoran seperti mesin ketik.
Salah satu hal yang
menjadi kebanggaan warga Klaten
No comments:
Post a Comment